 |
| gambar bantarangin.net |
“Bengkel saya di datangi oleh sekitar 500 orang dari perguruan tinggi PSHT mereka merusak gambar perguruan saya dan melempari bengkel saya dengan batu, lalu saya teriak minta tolong kepada tetangga, beruntung tidak sampai rusak parah, karena tetangga saya segera keluar dan mendatangi bengkel saya, saat banyak tetangga yang datang mereka membubarkan diri menuju utara,” ujar Agus.
Atas kejadian ini, agus melaporkan perusakan bengkelnya ke Mapolsek Bangsalsari, karena sebelumnya memang terjadi perselisihan antar kedua perguruan antara Pencak Silat Kera Sakti (PSKS) dengan Perguruan Setia Hati Terate (PSHT), pihak Polsek Bangsalsari langsung dengan dibantu pasukan dari Rayon 4 Polres Jember yang terdiri dari Polsek Tanggul, Semboro dan Sumberbaru melakukan pengejaran terhadap segerombolan anggota PSHT, dan hasilnya 21 anggotanya berhasil diamankan.
Informasi yang berhasil dihimpun suarajatimpost.com, perselisihan antara dua perguruan tinggi ini bermula saat Anang (20) anggota dari PSKS warga Dusun Krajan, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari dikeroyok oleh anggota PSHT yang dikoordinatori oleh Aldi (19) dan Masruhin (21) keduanya warga Dusun Krajan A, Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari tanpa ada sebab yang jelas, pada 22 November lalu.
“Memang saat itu anggota kami dikeroyok oleh anggota PSHT, hingga memar, dan ketua PSHT Sukorejo mas Sis sudah mendatangi kami dan meminta maaf atas kelakuan anggotanya, dan berjanji akan mempertemukan anggotanya untuk meminta maaf, Namun sampai saat ini belum terwujud,” ujar Heri ketua PSKS Bangsalsari.
Namun usai kejadian itu pihak dari PSHT sudah meminta maaf ke pihak PSKS, Tetapi bukannya ada perdamaian malah Aldi dan Masruhin justru diduga menyebar isu jika anggota PSKS akan melakukan balas dendam dengan mendatangkan bantuan dari Banyuwangi, dan puncaknya Sabtu malam kemarin, sekitar 500 lebih anggota PSHT melakukan sweeping terhadap anggota PSKS dan polisi mengamankan 21 anggota PSHT selanjutnya dibawa ke Mapolres Jember.
Kabag Ops Polres Jember, Kompol Kusen Hidayat saat diklarifikasi membenarkan, Bahwa pihaknya telah mengamankan 21 anggota dari perguruan PSHT, namun tidak ditahan. “Kami sudah mendata anggota perguruan silat yang kami amankan, dan hari ini mereka kami pulangkan tapi besok kami kenakan panggil lagi untuk dimintai keterangan,” ujar Kompol Kusen Hidayat, Minggu (13/12/2015).
Kusen mangatakan, Bahwa hal ini dilakukan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif terlebih Jember baru saja menggelar Pilkada dan tahapannya belum selesai, mereka yang sempat diamankan adalah, Saiful Bahri asal Tanggul, Risky Zulkarnain asal Ambulu, Rukun Widodo asal Gumukmas, Diky Alfan asal Wuluhan, Muhtar Rifa’i asal Wuluhan, Ahmad Gojali asal Tanggul, Roni Suryanto asal Panti, Ahmad Arifin asal Purwojati, Suyit asal Puger, M Jefri asal Lojejer, Bagus Efendi asal Lojejer, Akbar Amirulloh asal Patrang, M Faturohman asal Puger, Rustamaji asal Bangsalsari, M Agus Soleh asal Rambi, Fauji Pangestu asal Wuluhan, Teguh Dwi asal Wuluhan, Anang asal Panti, M Rizal asal Bangsalsari, Soim asal Rowotengah dan Agus asal Rambipuji.
Tidak hanya mengamankan beberapa anggota perguruan tinggi, beberapa barang bukti lain juga diamankan oleh polisi diantaranya 17 sepeda motor serta beberapa HP, bahkan saat polisi memeriksa HP milik anggota Perguruan Silat terdapat sms ajakan dan memprovokasi yang isinya “Jangan Takut bala bantuan akan datang menjemputmu”.
Hingga berita ini dilansir situasi dapat dikendalikan, semua tersangka sebanyak 21 orang diamankan di mapolres jember dan 17 BB sepeda motor masih disimpan di Polsek Bangsalsari dan perkembangan situasi akan kami laporkan dalam kesempatan pertama.
edit sumber suarajatimpost.com
http://suarajatimpost.com/tawuran-antar-perguruan-silat-21-anggota-psht-sempat-diamankan/#
edit sumber suarajatimpost.com
http://suarajatimpost.com/tawuran-antar-perguruan-silat-21-anggota-psht-sempat-diamankan/#
0 comments:
Post a Comment